INILAH HASIL DARI Per(JUDIAN) Sepak Bola
Sedih, sedih dan sedih yang bisa kita rasakan ketika melihat kondisi persepakbolaan Nasional Indonesia. Bagaimana tidak setiap kita mendengar tentang Sepak Bola Indonesia ada 3 informasi yang pasti kita dengar kisruh,kisruh dan kisruh. Tak ada yang kita handalkan dari persepakbolaan di Negeri ini.
Prestasi apa yang dapat kita banggakan dari TIM Indonesia. Prestasi Regionalpun tidak ada. Ketika kita lihat di Liga Indonesia sendiri kekisruhan terjadi, ada dualisme liga, liga legal dan liga ilegal. Prestasi tingkat Asia Tenggara apa yang bisa kita banggakan, hanya jadi runner up di AFF dan di Sea-games, Prestasi di tingkat Asia tidak ada satupun, apa lagi di Piala Dunia mimpi kaleeeek..
Sepak bola Indonesia tidak akan pernah maju dan mencetak prestasi apabila masih ada kepentingan – kepentingan tertentu di tubuh PSSI, kenapaa?? Selama masih ada kepentingan – kepentingan terselubung yang hanya mementingkan suatu kelompok sosial.
Beberapa waktu yang lalu (21/02/2012) secara nyata dapat kita lihat hasil dari perjudian Persepakbolaan Indonesia, Indonesia menyerah tanpa balas 0-10 atas Bahrain di Kualifikasi Pra-Piala Dunia, ini merupakan tinta hitam terburuk selama di dunia sepak bola Indonesia selama ini. Hal ini terjadi ketika Indonesia mengirimkan Timnas U-23, karena kita tidak mempunyai TIMNAS Senior yg mampu main pada laga tersebut.
Ini merupakan contoh konkrit ketika terjadi sebuah kong kalikong di sebuah organisasi/kelompok sosial, apalagi sepak bola merupakan salah satu olahraga yg merakyat serta salah satu cabang olahraga yang diminati oleh rakyat Indonesia khususnya. Kekalahan Timnas Indonesia tak akan terjadi apabila sebuah kepengurusan PSSI berjalan secara bersih dan Transparan. Kebobrogan kepengurusan, adanya sebuah kepentingan yg tak wajar, dan dualisme liga adalah penyebab-penyebab kegagalan TIMNAS Indonesia untuk meraih prestasi di dunia Internasional.
Sebenarnya masyarakat Indonesia memiliki sebuah harapan besar terhadap kepengurusan PSSI yang baru, kenapa tidak setelah beberapa lama organisasi ini dipimpin oleh seorang yg tak membawa kemajuan dari persepakbolaan Indonesia setelah ada kepengurusan baru sebuah harapan besar timbul “Indonesia akan menjadi Macan Asia” betapa tidak, beberapa saat setelah menjadi Ketua Umum baru dari Organisasi Persepakbolaan Indonesia mengatakan dengan syah dan meyakinkan di sebuah Media elektronik Nasional di saksikan oleh Jutaan Pasang mata di Indonesia “SEMUA PUTRA BANGSA INDONESIA BOLEH MENJADI BAGIAN DARI TIM NASIONAL INDONESIA tidak dibedakan dari liga A atau liga B dari klub A maupun Klub B”, tapi sayang masyarakat Indonesia kembali dikecewakan ketika melihat masa kepengurusan dari PSSI yang baru, Bagaimana tidak PSSI yang baru tidak memberikan perubahan tetapi malah menambah catatan buruk Sepak bola Indonesia. Catatan itu diantaranya memecat pelatih TIMNAS Senior Alfred Riedl dan menggantinya dengan pelatih yang baru padahal pada saat itu menjelang Kualifikasi Pra Piala Dunia dan menyebabkan prestasi dari TIMNAS diragukan di bawah pelatih yang baru, catatan selanjutnya membentuk Liga baru dan menganggapnya sebagai liga yang diakui Federasi sepak bola Dunia dan menganggap Liga lama sebagai liga ilegal dan tidak mengakui klub-klub yang menjadi anggota liga lama,, melarang Pemain yang ada di liga ilegal menjadi punggawa dari TIM Nasional Indonesia. Hal ini merupakan hal yang menyebabkan Tim Sepak Bola Indonesia tidak bisa berprestasi di Dunia Internasional.
Rakyat Indonesia menginginkan sepak bola Indonesia sebagai salah satu olahraga yg merakyat dibawah PSSI mampu dijadikan sesuatu yg dibanggakan dari negeri ini, Sepak bola_lah yang bisa mempersatukan rakyat Indonesia dari sabang sampai merauke. Jangan jadikan sepak bola sebagai alat pemuasan segelintir kelompok tapi jadikanlah sepakbola sebagai alat pemersatu bangsa. Bersih organisasinya sportiff permainannya.
---------------------------------------------------CATATAN--------------------------------------------------------------
Catatan ini hanyalah sebuah kritikan yang apabila di dengar ya alhamdulilah, tapi kalau tidak didenagar juga tidak apa-apa. Kritikan ini bukan untuk menjatuhkan sebuah kelompok sosial ataupun seorang pribadi tapi saya ingin menjadikan kritikan ini sebagai sebuah alat menuju sebuah perbaikan.
www.catatanharianmasgik.blogspot.com