DIMANA JIWA PANCASILA SAAT INI???
Inilah
sebuah fakta di negeri yang katanya kaya akan segalanya tetapi miskin akan
penerapan norma luhur bangsa sendiri. Sebuah fakta sosial yang tidak bisa
terelakan adalah Pancasila sebagai dasar dan idiologi negara mulai terlupakan
dan dilupakan oleh para penerus bangsa ini. Betapa tidak Pancasila yang berisi
nilai-nilai luhur bangsa ini sekarang mulai ditinggalkan dengan adanya idiologi
dari luar yang kita sendiri tidak tahu darimana dan apa tujuan dari idiologi
baru yang tak berguna ini.
Pancasila sebuah kata yang tak asing
ditelinga masyarakat, rakyat maupun pejabat Indonesia. Sebuah kata yang
dianggap hanya sebuah simbol semata. Tak tahukah mereka, banyak filosofi bangsa
ini yang tercermin dalam lima sila pada pancasila. Tiap butir Sila mengandung
banyak nilai kehidupan luhur perjalanan bangsa ini, perjuangan para pahlawan
bangsa maupun, cita-cita utama didirikanya
sebuah negara yang bernama Indonesia.
Dunia Internasional bahkan kagum
dengan idiologi bangsa ini, hal ini terlihat ketika Pak Karno menyampaikan
tetang Idiologi bangsa Indonesia pada saat sidang PBB tahun 60-an. Ketika itu
pak Karno menyampaikan yang intinya sebuah negara akan runtuh nilai dan norma
idiologinya apabila rakyat maupun pejabat dari negara itu tidak memakai,melupakan
dan meninggalkan idiologi atau nilai-nilai luhur dari bangsanya dalam
penyelenggaraan kehidupan berbangsa maupun bernegara.
Sebuah ucapan yang sekarang terbukti
di negara kita. Para pejabat hanya mementingkan dirinya maupun golongannya
untuk mencari keuntungan. Mereka seakan tidak ingat tugas dan amanah yang
diberikan kepada dirinya. Nilai demokrasi yang terdapat dalam sila keempat
yaitu Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan
Perwakilan sekarang hilang, ini terbukti banyak permasalahan yang akhirnya
menimbulkan korban jiwa,padahal jelas dalam sila tersebut semua permasalahan
harus diselesaikan dengan musyawarah untuk mencapai sebuah kesepakatan yang
harus dilaksanakan.
Penyelewengan terhadap Pancasila-pun
sedang terjadi akhir-akhir ini, sila pertama yang berbunyi Ketuhanan yang Maha
Esa, dalam sila ini terkandung isi bahwa negara kita mengakui tentang rasa
tenggangrasa antar umat beragama, negara kita juga mengatur tentang agama yang
dipelihara oleh Pemerintah yaitu Islam, kristen, katholik, Hindu, Budha, Dan
Khonghucu. Jadi apabila seorang atau kelompok ingin merubah sila pertama
menjadi sebuah idiologi menurut kepercayaan tertentu baik mayoritas maupun
minoritas maka penyelewengan terhadap nilai-nilai Pancasila-pun benar adanya.
Fakta jika Pancasila itu
ditinggalkan terlihat pada Sila Ketiga dan kelima. Dalam sila ini dituliskan
tentang bagaimana rakyat Indonesia itu dulu saling membantu, saling bergotong
royong demi kemajuan dan kepentingan negara. Tetapi saat ini semuanya berubah,
globalisasi merubah watak dan karakter warga masyarakat yang dulunya memelihara
kebersamaan dan gotong royong sekarang menjadi warga negara ang Individual. Ini
bukan karakter dan watak dari Idiologi pancasila tetapi ini adalah sebuah
idiologi baru yang entah dari mana asalnya. Dalam sila ketiga ini dicantumkan
pula bagaimana seorang yang beridiologi Pancasila harus Cinta terhadap tanah
airnya tetapi kenyataan berkata lain, sekarang banyak warga masyarakat yang
tidak mengerti apa saja isi dari Pancasila itu sendiri contoh lain banyak warga
masyarakat yang malah sibuk belajar bagaimana berbahasa Inggris yang Baik dan
Benar tetapi masyarakat itupun seolah-olah lupa dengan bahasa Indonesia maupun
bahasa dari daerahnya itu sendiri. Tetapi ini Fakta yang memang ada di negeri
kita.
Fakta Selanjutnya yaitu tentang sila kedua. Dalam sila ini
diakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. Tetapi hal ini seakan tidak
berlaku bagi rakyat Indonesia, peristiwa Ahmdiyah di Cikeusik seakan membunuh
keberadaan dari sila ini.
Fakta-fakta
diatas hanyalah sebagian kecil dari realita sosial tentang hilangnya Idiologi
Pancasila. Realita sosial yang ada tetapi mungkin tidak kalian rasakan. Hal ini
terjadi di negeri kita, terjadi terhadap idiologi Pancasila.
sebagai pemuda Indonesia sudah selayaknya kita kembali
sebagai generasi Pancasila, sebuah generasi yang menjunjung Keberagaman,
Persamaan Hak maupun Kewajiban, generasi yang selalu bergandengan tangan untuk
menyelesaikan semua permasalahan dengan cara yang baik benar dan sesuai dengan
Undang-Undang, sebuah generasi yang cinta dengan bangsa maupun negaranya.
Yakinlah bahwa Pancasila sudah menjadi yang terbaik bagi Indonesia tercinta.
Artikel ini hanya
sebuah peringatan bagi kita semua untuk kembali kepada idiologi Pancasila,
,,,banggalah jadi Putra Indonesia yang memiliki idiologi Pancasila,,,
Terima
kasih atas kunjungannya,,,,
Wujudkan
masyarakat Indonesia yang berpikir kritis, bermartatabt dan berpendidikan....
0 comments:
Post a Comment