Pembangunan
Kebablasan
Pembangunan di negeri ini setelah
era kemedekaan sangat pesat terutama setelah reformasi,namun sangat disayangkan
pembangunan yang tidak disertai pengkajian yang lebih mendasar membuat
pembangunan menyalahi tata ruang yang ditetapkan,sehingga berbagai vila-vila
mewah berdiri di perbukitan-perbukitan juga di daerah pegunungan yang mana
daerah tersebut seharusnya menjadi tempat bebas dari rumah-rumah permanen. Di
samping itu di daerah pesisir juga didirikan perumahan mewah hanya demi bisnis
semata yang menginginkan keuntungan sebesar-besarnya. Padahal sudah sangat
jelas pesisir pantai seharusnya di larang keras mendirikan pemukiman, karena
akan merusak pemandangan alam juga dampaknya sanyat luas, sampah-sampah akan
semakin bertumpuk-tumpuk dibuang begitu saja,tanpa mempedulikan ekosistem dan
biota laut serta kehidupannya.
Hutan bakau kini mungkin akan habis
tanpa dilindungi dengan hukum yang keras dan tegas, lihat abrasi pantai di
mana-mana. Sangat menyedihkan kesadaran masyarakat negeri ini, karena
manusia-manusia yang seharusnya bertanggungjawab malah mensetujui segala pembangunan
yang salah perutukan. kini tanaman bakau di sepanjang pesisir dibabat tanpa
peduli akibatnya dikemudian hari,padahal di sana tinggal beraneka ragam ekosistem
baik flora dan fauna yang hidup.Yang dapat dinikmati pemandangan yang sangat
indah dengan semilir angin yang enak dirasakan,kini yang semua hamper rata
dengan tanah sepanjang pantai terlihat rumah-rumah mewah yang di miliki oleh
eks patriat,konon para pengembang dan penduduk setempat menjual kepada investor
asing,tetapi yang lebih menyakitkan semua dapat dimiliki oleh pihak-pihak
asing,yang lebih ironis mengapa semua disetujui oleh orang-orang terkait yang
mempunyai kewenangan untuk mestempel.
Kawasan pertanianpun tidak luput
didirikan vila-vila megah yang kini sudah dimiliki oleh orang asing,sungguh
sangat ironis para penetap kebijakkan tidak bisa berbuat apa-apa,sebagai orang
awan saya merasa beranggapan ada sesuatu yang tidak beres,mengapa kita hanya
tergiur uang tanpa mempertimbangkan semuanya akan membuat melarat masyarakat
negeri yang kaya raya ini….katanya.Semestinya semuanya harus dilindungi dengan
uu yang keras tanpa pandang bulu .Dan siapa yang lalai harus di hukum karena
dampaknya sangat luas,coba renungkan tanah pertanian yang sepantasnya sebagai
daerah resapan air juga tempat penghasil pangan untuk kebutuhan masyarakat
negeri ini malah ditimbun dan ditanami beton-beton tinggi.Kini setiap musim
kemarau sumur-sumur kering,dan musim penghujan banjir melanda karena semua
tiada resapan lagi.
Bahkan perkotaan semua gedung tinggi
menjulang,terutama pusat pemerintahan Jakarta,mall berdiri sembarangan tanpa
melihat dampak socialnya lagi,yang lebih ironis tempat belanja terus menjamur
mengakibatkan kemacetan di seluruh penjuru mengakibatkan dampak psikologi
terutama emosional tambah tinggi.Para pejabat harus membuka mata hati,jangan
mengorbankan rakyat semakin konsumtif,seharusnya ada tempat perbelajaan jauh
dari perkotaan terutama pusat pemerintahan,mungkin harus ada jarak
minimum,jangan hanya di sana-sini berdiri begitu saja harus di kaji ulang
dampak sosialnya.Jangan mau didekte oleh kaum kapitalis yang kini merusak jiwa
masyarakat negeri.
Hasil pangan yang kala itu melimpah
kini semua tidak bisa diharapkan lagi,malah yang lebih dominan kini segala
kebutuhan pokok yang mendasar terutama sembakau malah mengimpor dari negeri
orang,boleh jadi negeri yang dahulu dinamakan negeri agraris akan berubah
menjadi negeri babu-babu,karena kita tidak memiliki apa-apa lagi untuk di
kelola karena semua tidak kita punyai lagi,semuanya akan terbalik tanpa adanya
perbaikan dengan tegas bila perlu dengan tangan besi,karena tanpa itu semua
kesadaran di negeri ini tidak mukin akan bangun dari tidur sebab lama telah di
nina bobokan dengan uang.Saya berharap semoga semua penggerak negeri ini
terutama yang menjalankan tugas-tugas rakyat jangan disewengkan,yang pasti
negeri ini akan jaya kembal.
ini hanyalah sebuah coretan anak SMA yang coba tertuangkan dalam blog ini.
www.catatanharianmasgik.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment